Saturday, August 20, 2011

cara budidaya jamur tiram terbaru


Cara budidaya jamur tiram. Anda tertarik untuk melakukan yang namanya budidaya jamur berikut akan saya tuliskan kepada anda bagimana cara terbaik sehingga budidaya jamur tiram yang anda lakukan dapat berhasil. Cara budidaya jamur tiram ini sebenarnya tidak begitu sulit yang penting dilakukan dengan ketekunan.

Sebelum kita bahas cara budidaya jamur tiram kita akan membahas syarat hidup jamur tersebut :
1. Jamur tiram  hidup di kayu
2. Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak dan remang-remang
3. Kelembaban ruangan optimal 90-96%
4. Suhu udara untuk pertumbuhan miselia adalah 23-28 derajat C dan untuk pertumbuhan tubuh buah adalah 13-15 derajat C. 1.2.    

Sedangkan media tanam untuk budidaya jamur tiram yang baik adalah : media tumbuh berupa kayu tiruan (log) yang dibuat dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P dan air.
 
Cara budidaya jamur tiram akan dijelaskan berikut ini :

Batang kayu yang telah ditumbuhi jamur dilembabkan, kemudian dirajang sepanjang 5-10 cm dan lebar 1-2 cm. Potongan disebarkan ke batang kayu lain yang dijadikan media tumbuh.  SporaSpora terbentuk di tudung/payung bagian bawah. Tudung/payung yang berumur 3 hari dihancurkan di dalam air bersih.

Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang pertumbuhan  miselium dan tubuh buah. Bangunan untuk menyimpan log dapat dibuat permanen untuk budidaya jamur skala besar atau di dalam bangunan semi permanen. Tempat pemeliharaan jamur dibuat dengan ukuran 10 x 12 m2 yang di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m2. Jarak antar petak 40-60 cm. Di dalam setiap petak dibuat rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log.

Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu.  Kondisi lingkungan yang harus diperhatikan dalam membuat bangunan penyimpanan adalah:a)   Temperatur untuk pembentukan miselium adalah 23-28 derajat Cb)   Temperatur untuk pembentukan tubuh buah adalah 13-15 derajat Cc)   Kelembaban udara 90-96%d)   Kadar air log 35-45%e)   Udara di dalam tidak tercemari asap/gas. Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh dari satu log tidak bertumpang tindih dengan tubuh buah yang lain.

Pemeliharaan Log Log yang akan membentuk miselium dan tubuh buah harus dipelihara. Pemeliharaan berhubungan dengan menjaga lingkungan agar tetap optimum.   Kandungan air yang baik 35-45%. Kekurangan air menyebabkan miselium tidak membentuk tubuh buah karena kekeringan dan kelebihan air menyebabkan tumbuhnya jenis jamur lain yang tidak diinginkan.   Cahaya. Perkembangan miselium dan tubuh buah akan terhambat dengan adanya cahaya langsung. Tempat penyimpanan harus tetap teduh dan sinar matahari tidak masuk secara langsung ke dalam ruangan.

Pembentukan tubuh buah pertama.Setelah miselium tumbuh sempurna, lepaskan cincin log dan buka plastik bagian atas sehingga seluruh permukaan atas log kontak dengan udara. Pada waktu ini diperlukan raising yaitu pengaturan lingkungan agar tubuh buah tumbuh. Raising dilakukan dengan :
1.   Menurunkan temperatur ruang menjadi 13-15 derajat C dengan menggunakan pengatur temperatur (Air Conditioning) atau menyemprotkan air dengan nozel halus secara intensif.
2.   Menurunkan temperatur dan sekaligus menyemprotkan bahan yang mengandung hormon pertumbuhan ke permukaan log yang kontak dengan udara. Air kelapa atau ekstrakt toge dapat dipakai sebagai sumber hormon tsb. Dengan cara ini pertumbuhan tubuh buah akan mencapai dua kali lipat dibandingkan cara pertama. Tubuh buah pertama terbentuk setelah 3-5 hari pembukaan.

Pembentukan tubuh buah selanjutnyaSetelah tubuh buah pertama dipanen, turunkan bukaan plastik sampai ½ bagian log. Kadang-kadang calon bakal buah sudah tumbuh di bawah plastik yang belum terbuka. Bagian plastik tersebut harus dilubangi untuk memberi kesempatan tubuh buah keluar dan tumbuh.

 Hama yang sering dijumpai dalam budidaya jamur tiram adalah serangga baik berupa kumbang atau kutu. Pencegahan dengan sanitasi lingkungan atau, alternatif  terakhir, penyemprotan insektisida. Perlu diingat bahwa residu insektisida akan menempel di tubuh buah sehingga jamur yang dipanen harus dicuci bersih di air mengalir. Pencucian dapat menyebabkan penurunan kualitas jamur kalau kelebihan air tidak langsung dihilangkan dengan cara ditiriskan.

Penyebab timbulnya penyakit adalah sterilisasi yang tidak sempurna, bibit yang tidak murni, alat yang kurang bersih dan kandungan air media terlalu tinggi. Penyakit berupa tumbuhnya jamur lain seperti Mucor, Rhiozopus, Penicillium dan Aspergillus pada log. Serangan jamur-jamur tersebut dicirikan dengan timbulnya miselium yang berwarna hitam, kuning atau putih dan timbulnya lendir. Pertumbuhan jamur tiram menjadi terhambat atau tidak tumbuh sama sekali. Serangan dapat terjadi di log yang belum atau sudah dibuka.  Pengendalian dilakukan dengan memperbaiki kultur teknis dan meningkatkan kebersihan lingkungan pada saat pembuatan media dan bibit serta lingkungan bangunan penyimpanan.

Ciri jamur tiram dan Umur Panen Jamur tiram Pleurotus adalah jamur yang rasanya enak dan memiliki aroma yang baik jika dipanen pada waktu umur muda. Panen dilakukan setelah tubuh buah mencapai ukuran maksimal pada 2-3 hari setelah tumbuh bakal tubuh buah.

Cara Panen jamur dilakukan dari pangkal batang karena batang yang tersisa dapat menimbulkan busuk. Dari satu log akan dihasilkan sekitar 0,8-1 kg jamur.  2.7.      Pascapanen 2.7.1.    Penyortiran Setelah dipanen, batang tubuh buah dipotong. Pisahkan jamur yang rusak dari jamur yang baik, pisahkan pula jamur sesuai dengan ukurannya

semoga info ini dapat membantu buat anda

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...